Banyak yang mengira, menjadi seorang Fashion Designer adalah sebuah profesi prestisius. Salah satunya berkaitan dengan dunia gemerlapnya para bintang yang sering memfavoritkan brand designer tertentu. Undangan pesta, undangan show, liputan media, dan bergaul dengan para socialita ibukota. : Of course it sounds cool... :)
Tapi tak banyak yang tahu kalau di balik semua itu untuk menjadi satu diantara mereka yang sukses dan bertahan tetap saja dibutuhkan kerja keras dan pengorbanan yang sama beratnya dengan profesi lainnya. Selain dana yang luar biasa besar. Ya, dana.. :) Untuk mewujudkan hanya satu seri koleksi rancangan demi keperluan pemotretan, pagelaran ataupun display dibutuhkan dana yang tidak sedikit. Apalagi jika yang hendak diwujudkan adalah rancangan yang termasuk dalam kategori adibusana.
Sebab itulah saya mengatakan bahwa Fashion Design adalah sebuah dunia tentang Glamoritas dan Idealisme belaka. Bukan bisnis. Seorang Fashion Designer seringkali lebih memikirkan tentang konsep kreatif rancangannya agar dapat menghasilkan karya-karya yang luar biasa tanpa ikut memikirkan pendanaannya. Biasanya orang lainlah yang akan memikirkan hal itu. Entah rekan kerja mereka, bos perusahaan yang menaungi ataupun para pengurus bisnisnya.
Hanya beberapa dari para desainer ini yang benar-benar sadar akan value karya mereka dan belajar bagaimana menjalankan roda usahanya sendiri. Dan hanya mereka inilah yang benar-benar bertahan dan menuai hasilnya meski tidak selalu tampil di media dan bahkan tidak selalu mengadakan pagelaran. Belajar dari banyak kisah tentang mereka yang jatuh dan bangkit di dunia fashion design ini, saya memilih untuk mengikuti sedikit tokoh yang terbukti memahami bisnisnya ketimbang mengutamakan idealisme yang akhirnya harus berkompromi dengan cashflow pada titik tertentu.
Saya telah memilih untuk berfokus merintis usaha, menjaga neraca dan mengembangkan rancangan sesuai dengan demand pasar ketimbang gengsi sebagai Fashion Designer. Bukan berarti sama sekali melupakan impian dan idealisme rancangan sendiri namun menyesuaikannya agar lebih dapat diterima dan direalisasi dengan tetap menyisipkan sentuhan pribadi.
Artikel ini saya tulis sebagai penjelasan untuk banyak teman, pembaca dan klien yang bertanya mengapa saya tidak segera mewujudkan seri rancangan yang spektakuler, yang dramatis, ataupun yang bikin nangis.. hehehe..:p Pastinya akan saya wujudkan donngg, namun bertahap. Soalnya saya telah memilih untuk menjadi seorang Entrepreneur Designer yang berfokus pada bisnisnya sementara dunia Fashion Designer sebagaimana yang saya katakan, adalah semata about Glamour and Idealism.
Nah bagi adik-adik SMKK yang rupanya juga sering berkunjung ke blog ini, jurusan Fashion Design adalah jurusan yang menjanjikan. Tapi jangan lupa untuk juga mempelajari bagaimana menjalankannya sebagai sebuah bisnis disamping menghasilkan rancangan-rancangan yang indah... karena menangani sistem produksi, klien dan manajemen usaha tidak sama dengan menangani goresan sketsa dan kain-kain cantik.. (^____^)v Sukses selalu!
Contact person: adhinatalia [esia] 021-9948 5040,
Email: natalia.adhi@gmail.com
Terima Jahitan Baju Pesta, Gaun Pengantin, Kebaya Akad Nikah dan Kebaya Pengantin Modern.
Detail klik ke http://www.payetgaunpesta.com
Email: natalia.adhi@gmail.com
Terima Jahitan Baju Pesta, Gaun Pengantin, Kebaya Akad Nikah dan Kebaya Pengantin Modern.
Detail klik ke http://www.payetgaunpesta.com
Isi Blog ini dilindungi oleh Undang-Undang Hak Cipta National dan International. Boleh mempublikasikan ulang dengan menyertakan link ke artikel asli di blog ini.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-Noncommercial-No Derivative Works 3.0 Unported License
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Jika butuh jawaban segera, silahkan hub via no whatsapp yang tercantum di box kiri paling atas. No telpon Esia ( 021 ) sudah tidak berlaku. Please not leaving some ads of your own web. I will mark those as spam. Thanks untuk kesediaan teman2 meninggalkan komen. Sukses selalu!