Siapa saat ini yang tidak mengenal brand name Anne Avantie? Desainer nomor satu di Indonesia untuk urusan Kebaya Modern. Beliaulah yang pertama mempelopori dan mengekplorasi model pembuatan kebaya hingga jadi tren nasional seperti sekarang ini.Tapi selain sebagai seorang Desainer Top, taukah qta seperti apa sosok kepribadian seorang Anne Avantie yang sesungguhnya?
Saat ini, khalayak pada umumnya hanya mampu melihat Sang Maestro Kebaya dari sisi glamoritasnya saja. Sepintas terbayang hidup enak yang dijalani dengan ketenaran dan harga jual Kebaya kreasinya yang kini sungguh fantastis! Namun, pernahkah terbersit di benak qta, bahwa ada masa-masa dimana seorang Anne Avantie harus menjual kipas angin, TV, setrika, hanya untuk makan keluarganya?
Yup! Tapi begitulah adanya...Dalam bukunya yang berisi perjalanan hidupnya saat mencari jati diri dan pergulatan dengan hidup, beliau menuturkan dengan penuh kejujuran segala cobaan yang dialami sebelum semua airmata dan kerja kerasnya berbuah manis. Pengalamannya dengan klien2 yg menuntut, tertipu langganan, berhadapan dengan penyitaan Bank hingga cacian para Debt Collector ( penagih utang ). Belum lagi penghinaan dari para pemilik toko bahan yang menolak menjual kain2nya dengan cara ngebon saat Anne jatuh. Terpuruk mungkin adalah kata yang terlalu ringan untuk mendeskripsikan penderitaan Anne semasa itu semua terjadi.
Dalam situasi yang seakan tak pernah bermurah hati kepadanya, Anne selalu mencari penghiburan dan perlindungan kepada Tuhan. Beliau adalah seorang katolik. Dan 'Doa' nya kepada Yesus baginya adalah segala-galanya. Putus asa tentu pernah menghampiri. Perasaan ingin menyerah juga tak asing dialami. Tetapi teman dan keluarga selalu bisa memulihkan semangat. Terutama dalam hal pencarian spiritualnya dengan Tuhan Jesus. Sumber kekuatan dan daya juang. Terasa nyata semua bimbingan dan bantuan kasihNYA di setiap cobaan yang teramat berat. Satu per satu, pintu kemudian mulai terbuka....
Anne Avantie, adalah seorang yang tak pernah kenal menyerah. Keadaaan yang serba kekurangan tidak menghalanginya untuk terus berkarya dan berusaha. Buku "Aku, Anugrah dan Kebaya" tidak dipenuhi omong kosong tak berarti. Semuanya ditulis dari hati yang paling dalam. Dipenuhi aura rasa syukur. Membuat buku ini menurut saya pribadi pantas disebut sebagai "Inspiring Book". Selain juga sangat memotivasi.
Banyak hal yang bisa qta pelajari soal hidup dan kepahitannya juga bagaimana melewatinya dari Sang Maestro. Ini juga yang membuat saya sangat mengaguminya. Dulu sebelum memiliki dan membaca buku beliau. Saya mengagumi keberanian Anne "membedah" dan "mengekspos" Kebaya. Karyanya murni, menggarap dan menciptakan gaya baru sebelum ada yang melirik untuk mengolah kebaya. Sampai kini Kebaya Modern ciptaannya telah menjadi tren setter dan bahkan kebanggaan Nasional di kancah Dunia.
Bukan hasil dari sebuah lompatan asal jadi, booming-nya Kebaya Modern Anne Avantie berasal dari tempaan hidup yang kemudian memrosesnya menjadi Anne yang lebih kuat dan juga siap. Tepat seperti Emas yang diuji dalam api. Lingkaran keluarga dan para sahabat menjadi sumber inspirasi dan dukungan moral. Karena itulah mereka sangat penting dalam hidupnya. Keluarga yang solid.
Dan Anne pun terus berkarya. Dari tangannya terwujud Kebaya-Kebaya Cantik yang tadinya tak terbayangkan bisa ada. Lebih suka untuk mengerjakan langsung ide-idenya di atas kain dan patung, Anne Avantie justru mementingkan hasil daripada sebuah gambar sketsa yang nampak sempurna. Tidak selalu gambar yang indah bisa benar-benar terwujud pada karya nyata. Jadi menurutnya hasil nyata berupa kebaya yang mempesona jauh lebih kuat 'berbicara.'
Jadi jika kebetulan kalian yang membaca ini adalah para calon desainer yang tidak bisa menggambar dengan bagus, jangan kecil hati...Karena Anne telah membuktikan, seorang desainer mapan tidak harus pintar menggambar, karena Beliau termasuk juga kalian bukan pelukis melainkan perancang busana! ^_^ So semangatlah!
Di luar semua kesibukkannya mengurus butik dan klien, Anne menyempatkan diri mengurus sebuah badan amal untuk para bayi dan anak2 penderita Hydrocephalus, yaitu pembengkakan pada kepala. Wisma Kasih Hydrocephalus pun dirintis dari nol. Bermula dari permintaan bantuan seorang anak bernama Aris, Anne pun tergugah dan menjadi yakin bahwa Tuhan menginginkannya untuk berkarya disini.
Banyak pihak meragukan kesungguhan Anne yang seorang perancang busana untuk sungguh2 terjun ke dalam pelayanan sosial ini. Pasalnya, profesi perancang busana dianggap dekat sekali dengan gaya hidup glamour dan pergaulan high class. Namun seiring berjalannya waktu semua omongan miring itu pun tertepiskan sudah. Anne membuktikan bahwa niatnya dalam melayani pun bukan niatan semusim. Termasuk saat ada gosip miring yang menyebutnya sebagai Waria gara2 Anne terjun dalam pelayanan kaum Waria dan Gay yang menjalani Hidup Baru.
Sekali lagi, keluarga adalah pusat kehidupan Anne Avantie. Hal ini memberikan contoh peneguhan bagi qta yg sedang diguncang prahara rumah tangga. Kekompakan dan keterbukaan serta kejujuran adalah kunci menuju kelanggengan dan kesuksesan dalam arti yang sebenarnya. Apalah artinya harta jika tiada cinta yang dibagi untuk orang2 terkasih? Inilah sisi lain dari seorang desainer kondang negeri ini. Sisi yang patut diteladani dan dibanggakan. Saya pribadi, sangat bersyukur bisa memiliki bukunya dan belajar tentang kenyataan. Membuat saya semakin yakin, saya berada di jalur antrian yang tepat! :)) GBU Anne!
Foto2 diambil dari buku "Aku, Anugrah dan Kebaya" tulisan Alberthiene Endah.
Tulisan di blog ini adalah opini saya sendiri, terinspirasi dari hidup Anne Avantie yang ditulis dlm buku tersebut di atas.
Contact person: adhinatalia [esia] 021-9948 5040 ; [flexi] 021-3399 3273
Blog Posting, Photos and Text are Originally Belong/Written by adhinatalia. Reviews and Photos from other site will include source's/author's link.
Terima jahit gaun pesta, gaun pengantin, kebaya akad dan kebaya modern utk personal. Detail klik ke http://payetgaunpesta.blogspot.com